
Sudah lama mau post tentang sikat gigi bayi, tapi ya namanya saya emak-emak mood-moodan jadi tertunda-tunda terus hanya karena mager ngetiknya, hehe.. Nah, jadi ketika malam ini mood-nya OK (dan juga anak bocah udah pada lelap tapi saya belum ngantuk ^^) mari kita bahas sedikit tentang sikat gigi bayi. Sikat gigi ini penting diajarkan sejak dini ya Bunda, jangan sampai telat karena nanti makin susah ngajarinnya kalau makin gedean anaknya. Iya kalau anaknya penurut dan suka niru, nah kalau kaya my babyAm yang agak sulit diajak melakukan hal yang baru, bisa pusing deh atur strategi bujuk rayunya buat mulai sikat gigi.
Kapan sih bayi boleh mulai diajarkan sikat gigi? Jadi gini, semenjak masih bayi pun kalau bisa sudah mulai dikenalkan dengan ritual “bersihin” mulut. Banyak dokter anak dan atau dokter gigi anak pun yang menyarankan untuk para Ibu agar membersihkan gusi dan lidah bayi (0-6 bulan) sehabis menyusui dengan menggunakan jari, lilit dengan kain kasa yang dicelup air putih matang. Caranya cukup diusapkan ke gigi atau gusi sambil sedikit dipijat-pijat. Ingat, jangan pakai kapas ya BuIbu, karena takut ada serat kapas yang tertinggal dan tertelan. Kalau Ibu sudah ikuti saran ini, akan lebih mudah membantu mengenalkan sikat gigi ketika giginya tumbuh.
Nah, kalau gigi sudah tumbuh (biarpun baru 1 biji pun) sebenarnya sudah mulai boleh pakai sikat gigi, tapi amannya jangan pakai pasta gigi dulu ya. Jadi ibaratnya cuma sikat-sikat unyu aja pas lagi mandi, biar anak kita mengerti kalau gigi dan mulutnya perlu dibersihkan. Pilihan sikat gigi bayi di pasaran pun sekarang sudah banyaaaak banget! Kalau misalnya Ibu takut atau ragu mau pilih yang mana, bisa konsultasi ke dokter anaknya dulu aja. Atau bisa juga langsung konsul sama SPG sikat gigi di toko bayi, tapi ya bisa bias ya kalau konsul sama SPG karena ‘kan semua barang dagangan kalau buat penjualnya mah pasti bagus semua (^^,)
Di sini saya mau cerita sedikit ya tentang pengalaman babyAm (3 tahun) dan Deicaa (1,5 tahun) kenalan sama sikat gigi, buat gambaran aja. Perlu diingat (seperti yang selalu saya tekankan kalau ada yang minta saran tentang cara handle bocah) setiap anak beda-beda dan unik, jadi approach untuk ajari sesuatu pun bisa jadi berbeda-beda juga untuk masing-masing orang tua. Jadi yang saya tulis disini jangan dijadikan patokan ya, tulisan ini sekedar untuk berbagi tips saja siapa tau bisa mempermudah para Ibu yang mulai kepikiran ajarin sikat gigi juga. BabyAm termasuk telat kenalan sama sikat giginya, mungkin sekitar umur 2,5 tahun baru mau diutak-atik giginya. Ini akibat Ummunya agak lalai waktu di awal-awal tumbuh gigi, jadi jangan ditiru ya..hee…
Nah, Deicaa itu tumbuh gigi lebih cepat dari babyAm, sekitar usia 10 bulan sedangkan babyAm sudah 1 tahun lewat baru numbuh giginya. (Mungkin) karena kondisinya dari awal Deicaa lahir itu saya sudah menjadi stay-at-home mommy, jadi saya lebih teliti untuk hal-hal kecil tumbuh kembangnya. Jadilah di awal tumbuh gigi mulai dikenalin sikat gigi tapi masih sekedar gosok-gosok lemah saja pakai air matang. Mulai dikenalkan pakai pasta gigi itu baru sekitar umur 1 tahun 3 bulan, jumlah giginya ada 7. Sekarang pilihan produk dental care bayi itu ada banyak banget ya Moms, ada yang dari silicon buat dipakai di jari ibunya, ada yang sikat gigi ada gagangnya tapi ujungnya juga dari karet seperti honey dipper gitu, ada yang bentuknya lengkang-lengkung dengan claim flexibel dan sebagainya, jadi saya pusing banget mau pilih produk. Akhirnya saya putuskan pilih sikat gigi bayi biasa kayak foto ini (gak perlu disebutin mereknya juga pasti suka nemu kok di toko bayi, hehe)
Alhamdulillah, Deicaa senang aja makainya dan gak membuat dia tidak nyaman, jadi sampai nanti dia 2 tahun saya rasa saya akan tetap pakai brand sikat gigi itu dulu. Ada beberapa tips nih yang mungkin bisa bermanfaat untuk pilah-pilih produk sikat gigi bayi dan balita:
- Pilih yang sesuai umur. Produsen sikat gigi yang baik biasanya akan tulis di packaging-nya kisaran umur yang bisa memakai sikat gigi tersebut. Kalau tidak ada info umur, biasanya bisa dipakai untuk anak 3 tahun ke atas. Kenapa penting? Karena makin kecil kisaran umurnya, biasanya sikatnya pun semakin halus jadi aman untuk gigi dan gusi bayi/balita.
- Pilih brand pasta gigi anak yang berani claim bahwa produknya aman jika tertelan. Ini bisa cek Google ya untuk brand-nya, atau DM saya aja 🙂
- Kalau bisa beli sikat gigi yang ada tutupan kepala sikat giginya, atau beli terpisah. Ini sebenarnya opsional sih, kalau simpan sikat giginya tidak pada kabinet tertutup. Tapi kalau simpannya di lemari ya tidak masalah.
- Ganti setiap 3 bulan sekali, maksimal banget 6 bulan (karena biasanya masih balita gosok giginya gak cepat rusak). Tapi ada juga kasus seperti babyAm dimana sebelum 3 bulan, sikatnya udah ngalor-ngidul arahnya tak jelas karena sesi sikat gigi jadi sesi emut odol dan suka digigit-gigit. Nah kalau sudah begitu, wajib diganti ya BuIbu biar pun belum 3 bulan.
Sekarang kita masuk sedikit ke cara gosok giginya. Kalau mau tau lengkap bisa sekalian konsul ke dokter anaknya dulu saja. Tapi anak-anak saya mah masih suka tepis-tepis kalau saya ikutin plek-plekan cara dari dokter, karena anak itu mesti diam dan nurut biar enak gosok bagian belakang gigi. Sedangkan babyAm sama Deicaa itu masih belum suka disuruh diam….ahaha. Nah, jadi saya memang lebih ngalah buat cari mood mereka, tapi tetap setiap mandi pagi itu wajib saya yang menawarkan ritual “sikat gigi”, meski caranya belum benar ya. Kalau untuk mandi sore tidak saya wajibkan, buat latih mereka minta sendiri ke saya untuk sikat giginya. Deicaa kan sekarang umurnya 1.5 tahun dan seperti balita pada umumnya yang tumbuh duluan itu gigi depannya. Gigi depan ini relatif lebih mudah cara membersihkannya ya, dibandingkan nanti kalau sudah lengkap dengan taring dan geraham. Cara sikatnya bulat-bulat kaya lagu Upin-Ipin (#iniserius). Pasta gigi untuk anak juga tidak perlu banyak, kalau brand yang saya pakai kebetulan mencantumkan saran jumlah penggunaannya, tapi kalau tidak ada saran penggunaannya sebaiknya hanya <1 cm ya BuIbu. Kalau sudah gosok-gosok gigi, ajarin deh cara kumur-kumurnya. Siapkan air berkumurnya di gelas kecil, dan airnya harus air matang ya karena mesti kalau belum tau cara kumur-kumur ya airnya bakalan diminum ahaha. Plan saya masih akan tetap pakai air matang dulu untuk kumur-kumurnya mungkin sampai usia 3 tahun ya, atau sampai anak-anak mengerti bahwa air kumur-kumur itu harus dibuang.
Demikian sedikit bahasan tentang sikat giginya ya. Yang paling penting Ibu/Bunda tetap semangat dan disiplin ajarin sikat gigi, insyaAllah anak-anaknya bisa cepat bisa gosok gigi sendiri. Semoga bermanfaat 🙂